martes, 6 de mayo de 2008
Seminggu sebelum nikah
Banyak teman-teman yang terheran2 melihat saya di 1 minggu menjelang pernikahan. Tidak ada pingitan, saya tetap pergi kemana2 karena jadwal pelatihan yang padat sehingga saya baru off 2 hari menjelang nikah. Saya tetap bertemu dengan calon suami saya karena tiap malam pasti kita kerja bersama.
Seminggu sebelum pernikahan saya masih berkutat dengan notebook kredit, hape, dan kopi yang selalu setia setiap malam menemani otak dan pikiran yang sedang dicurahkan. Di temani dengan calon suami yang ada di depan saya terasa pekerjaan menjadi lebih ringan walaupun saya juga dicuekin karena dia pastinya sibuk sendiri :P
Terkadang ingin merasakan juga ya sibuknya fitting baju pernikahan, perawatan pra nikah di salon, memilih dekorasi, dll. Tapi rasanya kok ya ndak sempet.....
Nawung Part One
k
Setelah melalui perjalanan kurang lebih 45 menit dari Jogja tiba saya, ais dan tim dari ASB ke dusun Nawung sebuah dusun di daerah perbukitan dan termasuk daerah perbatasan Klaten dan Wonosari.
Saya cukup terkejut mengetahui latar belakang dari peserta community training kali ini. Rata-rata peserta hanya mengenyam pendidikan sampai tingkat Sekolah Dasar. Menurut mereka sudah hebat sekali jika ada yang sampai lulus SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun jangan salah....dalam pelatiahn para Bapak/Ibu tsb memiliki semangat yang tinggi sekali.
Kendala yang mereka hadapi saat ini lebih kepada cara memasarakan produk, rata-rata para penjahit tersebut ridak memiliki kepercayaan diri untuk menawarkan produk kerjinan jahit mereka kepasar luar daerah. Bahkan untuk berbicara dengan pembeli saja harus ada kejadian dorong-dorongan terutama di kalangan para Ibu.
Ada apa dengan mentalitas pengusaha kecil di Indonesia?
Ada apa dengan kalangan ibu-ibu tsb?
Peer untuk saya untuk membangkitkan kepercayan diri dan motivasi mereka, agar siap menghadapi persaingan usaha yang akan dihadapi....yang pasti dengan bekal pemasaran dan pengelolaan usaha yang baik juga.
Setelah melalui perjalanan kurang lebih 45 menit dari Jogja tiba saya, ais dan tim dari ASB ke dusun Nawung sebuah dusun di daerah perbukitan dan termasuk daerah perbatasan Klaten dan Wonosari.
Saya cukup terkejut mengetahui latar belakang dari peserta community training kali ini. Rata-rata peserta hanya mengenyam pendidikan sampai tingkat Sekolah Dasar. Menurut mereka sudah hebat sekali jika ada yang sampai lulus SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun jangan salah....dalam pelatiahn para Bapak/Ibu tsb memiliki semangat yang tinggi sekali.
Kendala yang mereka hadapi saat ini lebih kepada cara memasarakan produk, rata-rata para penjahit tersebut ridak memiliki kepercayaan diri untuk menawarkan produk kerjinan jahit mereka kepasar luar daerah. Bahkan untuk berbicara dengan pembeli saja harus ada kejadian dorong-dorongan terutama di kalangan para Ibu.
Ada apa dengan mentalitas pengusaha kecil di Indonesia?
Ada apa dengan kalangan ibu-ibu tsb?
Peer untuk saya untuk membangkitkan kepercayan diri dan motivasi mereka, agar siap menghadapi persaingan usaha yang akan dihadapi....yang pasti dengan bekal pemasaran dan pengelolaan usaha yang baik juga.
domingo, 4 de mayo de 2008
New Day Will Come
Perjuangan selama 2 tahun lebih akhirnya berujung pada restu orangtua untuk melepaskan kami menjadi sepasang suami-istri dalam satu ikatan cinta yang tidak terpisahkan kecuali maut tentunya.
Perbedaan keyakinan yang selama ini menjadi pertentangan diantara orang-orang terdekat kami termasuk orang tua tidak menjadi penghalang niat mulia kami untuk membangun sebuah keluarga.
InsyAllah hari Sabtu Kliwon tanggal 17 Mei 2008 pukul 09.00 nanti, saya resmi menjadi Ny. Antonius Toto Priyono.
Terima Kasih kami ucapkan kepada :
1. Tuhan Yang Maha Esa
2. Kedua belah pihak orang tua kami yang dengan kasih sayangnya mengiringi awal perjalanan kami menuju gerbang rumah tangga
3. Seluruh keluarga atas dukungan dan doa restunya
4. YM Messenger
5. nanang_ismatoro@yahoo.com
6. Mas Agus sebagai saksi perjalanan cinta kami
7. Ami dan Avi atas dukungannya
8. Semua pihak yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu
Perbedaan keyakinan yang selama ini menjadi pertentangan diantara orang-orang terdekat kami termasuk orang tua tidak menjadi penghalang niat mulia kami untuk membangun sebuah keluarga.
InsyAllah hari Sabtu Kliwon tanggal 17 Mei 2008 pukul 09.00 nanti, saya resmi menjadi Ny. Antonius Toto Priyono.
Terima Kasih kami ucapkan kepada :
1. Tuhan Yang Maha Esa
2. Kedua belah pihak orang tua kami yang dengan kasih sayangnya mengiringi awal perjalanan kami menuju gerbang rumah tangga
3. Seluruh keluarga atas dukungan dan doa restunya
4. YM Messenger
5. nanang_ismatoro@yahoo.com
6. Mas Agus sebagai saksi perjalanan cinta kami
7. Ami dan Avi atas dukungannya
8. Semua pihak yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu
Lagu Penyuluhan
JOGUMET
(OJO BINGUNG&MUMET)
Nada : Cucak Rowo
JAMANE JAMANE JAMAN SUSAH
REGI REGI KOK AWES TENAN
KULO BINGUNG MAS BUTUHE AKEH
PIYE CARANE BEN ORA MUMET
OJO BINGUNG MBAK LAN OJO MUMET
NYUBI MAWON BUKA USAHA
SING PENTING HALAL TUR TEKUN
AYO..YO..YO MBAK.....YO..MAS..YO...…AYO...SEMANGAT
PRODUK SAE
REGI TERJANGKAU
WES...EWES....EWESS....
PASTI LARISE.......
Booklet penuh perjuangan
Kepercayaan itu datang....
Sebagai seorang konsultan pemula, kesempatan ini dapat dijadikan media pembelajaran untuk mencapai tingkatan pemahaman yang lebih tinggi .
Di mulai dari kepercayaan seorang client saya berkewarganegaran Prancis dan bekerja sebagai program manager organisasi nirlaba asal Jerman. Saya dipercaya atau lebih tepatnya ditantang untuk membuat buku penyuluhan yang contentnya merupaka pedoman bagi para praktisi usaha kecil, mikro, dan menegah atau pemula dalam membangun usaha.
Wow....It's a big challenge....
Bagi saya menulis buku pedoman untuk penyuluhan memiliki tingkat kesulitan tersendiri karena buku ini nantinya akan digunakan sebagai praktek jadi tidak hanta teori belaka, dan yang paling utama buku ini akan dibaca dan dipelajari oleh masyarakat pedesaan yang memiliki latar belakang pendidikan terbatas dan pastinya terdapat beberapa diantara mereka yang tidak bisa berbahasa Indonesia.
Jadilah draft booklet menjadi dua versi, yaitu versi bahasa Indonesia dan Versi bahasa Jawa. Sebagai Jawa Murtad :P (istilah sahabat saya Titis untuk keturunan jawa yang kurang memahami budaya jawa dan bahasa jawa), saya sempat kelimpungan juga untuk mencari dan mengartikan ke dalam bahasa jawa halus. Maklum di Jawa khususnya Jawa Tengah terdapat tingkatan bahasa yang cukup njlimet. Salah mengartikan atau mengucapkan bisa jadi masalah nantinya.
Dengan bantuan bulik-bulik dan teman saya Ais akhirnya jadilah booklet tersebut, walau desain booklet belum 100% selesai. Tapi setidaknya contentnya cukup memuaskan client.
Alhamdulillah....
Sebagai seorang konsultan pemula, kesempatan ini dapat dijadikan media pembelajaran untuk mencapai tingkatan pemahaman yang lebih tinggi .
Di mulai dari kepercayaan seorang client saya berkewarganegaran Prancis dan bekerja sebagai program manager organisasi nirlaba asal Jerman. Saya dipercaya atau lebih tepatnya ditantang untuk membuat buku penyuluhan yang contentnya merupaka pedoman bagi para praktisi usaha kecil, mikro, dan menegah atau pemula dalam membangun usaha.
Wow....It's a big challenge....
Bagi saya menulis buku pedoman untuk penyuluhan memiliki tingkat kesulitan tersendiri karena buku ini nantinya akan digunakan sebagai praktek jadi tidak hanta teori belaka, dan yang paling utama buku ini akan dibaca dan dipelajari oleh masyarakat pedesaan yang memiliki latar belakang pendidikan terbatas dan pastinya terdapat beberapa diantara mereka yang tidak bisa berbahasa Indonesia.
Jadilah draft booklet menjadi dua versi, yaitu versi bahasa Indonesia dan Versi bahasa Jawa. Sebagai Jawa Murtad :P (istilah sahabat saya Titis untuk keturunan jawa yang kurang memahami budaya jawa dan bahasa jawa), saya sempat kelimpungan juga untuk mencari dan mengartikan ke dalam bahasa jawa halus. Maklum di Jawa khususnya Jawa Tengah terdapat tingkatan bahasa yang cukup njlimet. Salah mengartikan atau mengucapkan bisa jadi masalah nantinya.
Dengan bantuan bulik-bulik dan teman saya Ais akhirnya jadilah booklet tersebut, walau desain booklet belum 100% selesai. Tapi setidaknya contentnya cukup memuaskan client.
Alhamdulillah....
Petromax Think Solution
Setelah melalui proses pemikiran panjang hingga perdebatan dengan calon suami, akhirnya munculah ide membagun Petromax Think Solution. Petromax Think Solution merupakan media kami untuk menggapai masa depan sekaligus curahan pemikiran kami.
Petromax merupakan usaha konsultasi dan pelatihan di bidang Business Management and Education.
Banyak orang yang bertanya....kok berani sih....ning? Ngapain lo buka usaha kayak getu, mending kerja kantoran apa jadi dosen or guru? Emang ada duitnya secara usaha lo fokusnya ke social community dan UKMK?
Halah...halah....halah......
Pertanyaan-pertanyaan yang klise dan membosankan....Bahkan ada teman saya yang memberikan statment, "itu pasti proyek idelisme lo deh!!!!"
Terima kasih atas saran, pendapat, hingga kritikan yang pasti tujuannya agar saya maju.....
Dengan dukungan dan saran-saran tersebut saya memohon restu dan doanya agar Petromax dapat berjalan dan sedikit demi sedikit terbangun menjadi solusi bagi perusahaan yang sadar atas tanggung jawab sosialnya terhadap masyarakat, organisasi nirlaba yang concern terhadap pemberdayaan masyarakat dan pendidikan, hingga pihak pemerintah yang pastinya memiliki tanggung jawab untuk membangun masyarakat menjadi maju secara mandiri.
Bagi saya pribadi keringnya batin saya akan terbayar dengan guyuran kepuasaan jika melihat komunitas papa, komunitas pedesaan dengan fasilitas terbatas, komunitas yang kurang beruntung dalam hal materi dan pendidikan yang berhasil saya bawa menjadi komunitas yang mengalami perubahan positif untuk menjadi maju dan mandiri.
VIVA PETROMAX
Petromax merupakan usaha konsultasi dan pelatihan di bidang Business Management and Education.
Banyak orang yang bertanya....kok berani sih....ning? Ngapain lo buka usaha kayak getu, mending kerja kantoran apa jadi dosen or guru? Emang ada duitnya secara usaha lo fokusnya ke social community dan UKMK?
Halah...halah....halah......
Pertanyaan-pertanyaan yang klise dan membosankan....Bahkan ada teman saya yang memberikan statment, "itu pasti proyek idelisme lo deh!!!!"
Terima kasih atas saran, pendapat, hingga kritikan yang pasti tujuannya agar saya maju.....
Dengan dukungan dan saran-saran tersebut saya memohon restu dan doanya agar Petromax dapat berjalan dan sedikit demi sedikit terbangun menjadi solusi bagi perusahaan yang sadar atas tanggung jawab sosialnya terhadap masyarakat, organisasi nirlaba yang concern terhadap pemberdayaan masyarakat dan pendidikan, hingga pihak pemerintah yang pastinya memiliki tanggung jawab untuk membangun masyarakat menjadi maju secara mandiri.
Bagi saya pribadi keringnya batin saya akan terbayar dengan guyuran kepuasaan jika melihat komunitas papa, komunitas pedesaan dengan fasilitas terbatas, komunitas yang kurang beruntung dalam hal materi dan pendidikan yang berhasil saya bawa menjadi komunitas yang mengalami perubahan positif untuk menjadi maju dan mandiri.
VIVA PETROMAX
Suscribirse a:
Entradas (Atom)